https://jurnal.murniteguhuniversity.ac.id/index.php/ithj/issue/feedIndonesian Trust Health Journal2025-12-09T12:08:40+00:00Muhammad Taufik Daniel Hasibuanindonesiantrusthealthjournal@gmail.comOpen Journal Systems<p>Indonesian Trust Health Journal (ITHJ) is a journal managed by Murni Teguh University and published twice a year. ITHJ is intended to be a platform for sharing knowledge among healthcare professionals, thereby improving knowledge and providing health services that can benefit the community.</p>https://jurnal.murniteguhuniversity.ac.id/index.php/ithj/article/view/392PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA VIDEO EDUKASI TERHADAP MOTIVASI IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI CAMPAK PADA BAYI2025-12-02T07:37:03+00:00Subki Abdul Jalilkysna76@gmail.comNizan Mauyahnizanmauyah@gmail.comNora Usrinanorausrina@poltekkesaceh.ac.id<p>Measles is a highly contagious disease and is one of the leading causes of death among children worldwide. Tarmizi stated that 12 provinces have designated measles cases as Outbreak (KLB) cases. The more people who are not vaccinated, the greater the risk of infection. In 2021, there were 132 suspected cases, and in 2022, this reached 3,341 cases. This study design uses a quasi-experimental pre-test post-test method with the aim of analyzing the effect of health promotion through educational video media on mothers' motivation in administering measles immunization to infants. The population consisted of mothers with infants, with a sample size of 62 people determined using the Sample Size application with a prevalence of 20%, a significance level of 0.05, and an absolute precision of 0.1. The sampling method used was accidental sampling, involving mothers who came to the Posyandu (Integrated Health Post). Based on the statistical test results using the paired T-test, a p-value of 0.000 was obtained, where p-value < 0.05, indicating that there is an effect of health promotion through educational video media on mothers' motivation in administering measles immunization to infants in the working area of Samudera Public Health Center, North Aceh Regency. It is expected that Samudera Public Health Center should implement effective and sustainable information delivery efforts, such as health education through audio-visual means, distributing posters, distributing leaflets, and installing banners about the measles disease.</p> <p> </p> <p><strong>Abstra</strong><strong>k</strong></p> <p>Campak adalah penyakit yang sangat menular dan merupakan salah satu penyebab utama kematian pada anak-anak di seluruh dunia. Tarmizi mengatakan ada 12 provinsi yang menetapkan kasus campak sebagai kasus KLB. Semakin banyak orang yang tidak divaksinasi, semakin besar risiko infeksi. Tahun 2021 terdapat 132 kasus suspek dan tahun 2022 mencapai 3.341 kasus. Rancangan penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimen pre test post test dengan tujuan untuk menganalisis pengaruh promosi kesehatan melalui media video edukasi terhadap motivasi ibu dalam pemberian imunisasi campak pada bayi. Populasi adalah ibu-ibu yang mempunyai bayi dengan jumlah sampel 62 orang dengan menggunakan aplikasi Sample Size dimana Prevalensi 20%, tingkat kemaknaan 0,05 dan presisi absolut 0,1. Metode yang digunakan yaitu accidental sampling yaitu ibu-ibu yang datang ke Posyandu. Berdasarkan hasil uji statistik dengan menggunakan uji T-test (berpasangan) menghasilkan nilai p=0,000 dimana nilai p<0,05 berarti ada pengaruh promosi kesehatan melalui media video edukasi terhadap motivasi ibu dalam pemberian imunisasi campak pada bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Samudera Kabupatem Aceh Utara. Diharapkan kepada Puskesmas Samudera perlu dilakukan upaya penyampaian informasi yang efektif dan berkesinambungan seperti penyuluhan kesehatan melalui audio visual, membagikan poster, membagikan leaflet dan memasang spanduk tentang penyakit campak.</p>2025-12-02T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##https://jurnal.murniteguhuniversity.ac.id/index.php/ithj/article/view/383EFEKTIVITAS SIMULASI TELEHEALTH TERHADAP KETERAMPILAN KOMUNIKASI KLINIS MAHASISWA FISIOTERAPI PADA KASUS PENYAKIT MUSKULOSKELETAL2025-12-02T07:42:12+00:00Ida Aryani Pasaribuida12bkd@gmail.comDewi Astuti Pasaribudewiastutipasaribu@gmail.com<p>Musculoskeletal disorders are among the major public health problems in Indonesia, with a high prevalence and significant impact on quality of life. This condition requires physiotherapists to possess comprehensive clinical communication skills to support professional practice. The rapid development of digital health services has encouraged the adoption of telehealth simulation as an innovative learning approach. This study aims to evaluate the effectiveness of telehealth simulation in improving the clinical communication skills of physiotherapy students. A quasi-experimental design with a pretest–posttest control group was employed, involving 60 final-year physiotherapy students who were divided into an intervention group (n=30) and a control group (n=30). The instrument used was the Objective Structured Clinical Examination (OSCE) based on the Calgary-Cambridge Guide, which assessed four domains of communication: building rapport, gathering information, explaining and planning, and closing the session. Data were analyzed using the Wilcoxon Signed Rank Test to compare pretest and posttest scores within groups, and the Mann–Whitney U Test to compare between groups, with a significance level of p<0.05. The results indicated significant improvements in all communication domains in the intervention group (p<0.001), while the control group showed limited progress. The Mann–Whitney U Test confirmed significant posttest differences in all communication domains, favoring the intervention group (p<0.001). In conclusion, telehealth simulation is proven effective as an innovative learning strategy to enhance physiotherapy students’ clinical communication skills, and it is highly relevant for integration into physiotherapy curricula in the era of digital health transformation.</p> <p> </p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Gangguan muskuloskeletal merupakan salah satu masalah kesehatan utama di Indonesia dengan prevalensi tinggi dan berdampak signifikan terhadap kualitas hidup. Kondisi ini menuntut fisioterapis memiliki keterampilan komunikasi klinis yang komprehensif dalam menunjang praktik profesional. Perkembangan teknologi kesehatan mendorong penggunaan simulasi berbasis telehealth sebagai pendekatan pembelajaran inovatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas simulasi telehealth dalam meningkatkan keterampilan komunikasi klinis mahasiswa fisioterapi. Penelitian menggunakan desain quasi experiment pretest–posttest control group dengan total 60 mahasiswa fisioterapi tingkat akhir yang dibagi ke dalam kelompok intervensi (n=30) dan kelompok kontrol (n=30). Instrumen yang digunakan adalah Objective Structured Clinical Examination (OSCE) berbasis Calgary-Cambridge Guide yang menilai empat domain keterampilan komunikasi: building rapport, gathering information, explaining and planning, closing the session. Analisis data dilakukan menggunakan Wilcoxon Signed Rank Test untuk perbandingan pretest–posttest dalam kelompok dan Mann–Whitney U Test untuk perbandingan antar kelompok, dengan tingkat signifikansi p<0,05. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan signifikan pada kelompok intervensi di seluruh domain keterampilan komunikasi (p<0,001), sedangkan kelompok kontrol hanya mengalami peningkatan terbatas. Uji Mann–Whitney menunjukkan perbedaan signifikan pada seluruh domain komunikasi klinis saat posttest dengan skor lebih tinggi pada kelompok intervensi (p<0,001). Dengan demikian, simulasi telehealth terbukti efektif sebagai strategi pembelajaran inovatif yang mampu meningkatkan keterampilan komunikasi klinis mahasiswa fisioterapi serta relevan untuk diintegrasikan dalam kurikulum pendidikan fisioterapi di era transformasi digital.</p>2025-12-02T05:03:01+00:00##submission.copyrightStatement##https://jurnal.murniteguhuniversity.ac.id/index.php/ithj/article/view/406PENGARUH PEMBERIAN SARI KACANG MERAH TERHADAP PENINGKATAN HEMOGLOBIN PADA REMAJA PUTRI2025-12-09T09:53:35+00:00Novy Ramini Harahapnovyraminiharahap@gmail.comRauda Raudanovyraminiharahap@gmail.comIda Lestari Tampubolonnovyraminiharahap@gmail.comYurika Chindi Lubisnovyraminiharahap@gmail.com<p>Hemoglobin is an essential component of blood that functions to transport oxygen and iron throughout the body’s tissues. A deficiency in hemoglobin below the normal range can lead to anemia. Preventive efforts can be carried out through the administration of iron supplements and the consumption of iron-rich foods, such as red beans. This study aims to determine the effect of red bean extract on increasing hemoglobin levels among adolescent girls at SMP Amanah 1 Medan. The study employed a quasi-experimental design with a one-group pretest–posttest approach. The study population consisted of all female students at SMP Amanah 1 Medan, totaling 33 individuals. The sample was selected using purposive sampling, resulting in 10 adolescent girls as respondents. Data were collected using an observation sheet and analyzed univariately and bivariately using the paired sample t-test with a significance level of α = 0.05. The average hemoglobin level before the administration of red bean extract was 11.34 g/dL, which increased to 11.99 g/dL after the intervention. The paired sample t-test showed a p-value of 0.000 < 0.05, indicating a significant difference before and after the administration of red bean extract. The findings conclude that red bean extract has an effect on increasing hemoglobin levels among adolescent girls at SMP Amanah 1 Modern Medan. It is recommended that the school provide education on anemia and its prevention, as well as offer foods or beverages made from red beans in the school cafeteria.</p> <p> </p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Hemoglobin merupakan komponen penting dalam darah yang berperan membawa oksigen dan zat besi untuk disalurkan ke seluruh jaringan tubuh. Kekurangan hemoglobin di bawah batas normal dapat menyebabkan anemia. Upaya pencegahan dapat dilakukan melalui pemberian tablet tambah darah serta konsumsi makanan tinggi zat besi, salah satunya kacang merah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian sari kacang merah terhadap peningkatan kadar hemoglobin pada remaja putri di SMP Amanah 1 Medan. Penelitian menggunakan desain <em>quasi-experiment</em> dengan pendekatan <em>one group pretest–posttest</em>. Populasi penelitian terdiri dari seluruh siswi SMP Amanah 1 Medan sebanyak 33 orang. Sampel dipilih dengan teknik <em>purposive sampling</em> sehingga diperoleh 10 remaja putri sebagai responden. Data dikumpulkan menggunakan lembar observasi dan dianalisis secara univariat serta bivariat menggunakan uji <em>paired sample t-test</em> dengan tingkat signifikansi α = 0,05. Rata-rata kadar hemoglobin sebelum pemberian sari kacang merah adalah 11,34 gr/dL, dan meningkat menjadi 11,99 gr/dL setelah intervensi. Hasil uji <em>paired sample t-test</em> menunjukkan nilai p = 0,000 < 0,05, yang menandakan adanya perbedaan signifikan sebelum dan sesudah pemberian sari kacang merah. Terdapat pengaruh pemberian sari kacang merah terhadap peningkatan kadar hemoglobin pada remaja putri di SMP Amanah 1 Modern Medan. Disarankan kepada pihak sekolah untuk memberikan penyuluhan mengenai anemia dan pencegahannya serta menyediakan makanan atau minuman berbahan dasar kacang merah di kantin sekolah.</p>2025-12-09T09:53:35+00:00##submission.copyrightStatement##https://jurnal.murniteguhuniversity.ac.id/index.php/ithj/article/view/398PENGARUH MUTU PELAYANAN DENGAN PEMANFAATAN ULANG PELAYANAN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT ADVENT MEDAN2025-12-09T12:08:40+00:00Dyna Safitri Rhakelmi Rangkutidynasr.rangkuti@gmail.comRahmawati Br. Tariganrahma.tarigan75@gmail.comAndini Mentari Tariganamentaritarigan@gmail.comKelwry Grace Merari Panjaitankelwrygrace2406@gmail.com<p>Healthcare service quality is a crucial factor in determining patient satisfaction and influencing the decision to reuse healthcare services. Medan Adventist Hospital, a type C private hospital, continues to face issues related to service quality, such as long waiting times, limited communication between medical staff and patients, and a decline in outpatient visits by 2024. This study aims to determine the relationship between service quality and reuse of outpatient services at Medan Adventist Hospital. This study was quantitative with a cross-sectional design. The study population was 2,713 outpatients, and a sample of 99 respondents selected using accidental sampling. Data analysis used logistic regression with a 95% significance level. The results showed that reliability (sig=0.002), tangibles (sig=0.001), and empathy (sig=0.015) significantly influenced service reuse. Thus, the research hypothesis is accepted that service quality influences the reuse of outpatient services at Medan Adventist Hospital in. The conclusion of this study is that some dimensions of service quality are significantly related to reuse. It is recommended that the hospital improve aspects of reliability, empathy, and tangibles to increase patient satisfaction and willingness to reuse outpatient services.</p> <p> </p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Mutu pelayanan kesehatan merupakan faktor penting dalam menentukan kepuasan pasien dan berpengaruh terhadap keputusan pemanfaatan ulang pelayanan kesehatan. Rumah Sakit Advent Medan sebagai salah satu rumah sakit swasta tipe C masih menghadapi permasalahan terkait mutu pelayanan, seperti waktu tunggu yang lama, keterbatasan komunikasi tenaga medis dengan pasien, serta penurunan kunjungan pasien rawat jalan pada tahun . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan mutu pelayanan dengan pemanfaatan ulang pelayanan rawat jalan di Rumah Sakit Advent Medan tahun. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain cross sectional. Populasi penelitian adalah pasien rawat jalan dengan jumlah 2.713 orang, dan sampel sebanyak 99 responden yang dipilih menggunakan accidental sampling. Analisis data menggunakan uji regresi logistik dengan tingkat signifikansi 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel kehandalan (sig=0,002), bukti fisik (sig=0,001), dan empati (sig=0,015) berpengaruh signifikan terhadap pemanfaatan ulang pelayanan. Dengan demikian, hipotesis penelitian diterima bahwa terdapat pengaruh mutu pelayanan terhadap pemanfaatan ulang pelayanan rawat jalan di Rumah Sakit Advent Medan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagian dimensi mutu pelayanan berhubungan secara signifikan dengan pemanfaatan ulang pelayanan. Disarankan kepada pihak rumah sakit untuk meningkatkan aspek kehandalan, empati, serta bukti fisik, agar pasien merasa lebih puas dan bersedia memanfaatkan ulang pelayanan rawat jalan.</p>2025-12-09T12:08:40+00:00##submission.copyrightStatement##